Oleh : Wildanum M
Dunia pendidikan memiliki nilai peranan yang sangat penting di tengah-tengah masyarakat. Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran, dan atau latihan bagi peranannya di masa yang akan datang. Pendidikan sendiri menurut ustadz saya, Yai Manshur memiliki definisi sebagai wahana mendidik manusia secara arti luas, yaitu sebuah proses yang sebelumnya tidak bisa menjadi bisa, tidak tahu menjadi tahu, tidak mampu menjadi mampu dan seterusnya. Maka dari itu pendidikan tidak hanya sekedar belajar dan mengajar, tetapi lebih dari itu. Menggali potensi itu salah satunya.
Menurut Riyadi, potensi adalah kemampuan dan kekuatan yang dimiliki oleh individu, baik fisik maupun mental mempunyai kemungkinan untuk dikembangkan bila dilatih dan ditunjang dengan sarana yang baik. Dalam konteks pendidikan, masing-masing peserta didik tentunya memiliki beragam potensi dan bakat yang berbeda-beda sehingga memunculkan salah satu poin penting yang wajib dilaksanakan yaitu menggali potensi dan membimbing peserta didik dalam mengasahnya.
Dalam perjalanannya, umumnya pendidikan di Indonesia menerapkan sistem pendidikan yang berorientasi pada ilmu pengetahuan saja, sehingga penerapannya akan diberikan dibangku perkuliahan. Padahal sebenarnya di negara-negara yang pendidikannya maju mereka menggunakan sistem konservatif artinya output peserta didik bukan dinilai dari hasil belajar nya saja, tetapi juga bagaimana peserta didik mampu menemukan dan mengembangkan potensi yang dimiliki sehingga kemandirian dan kedewasaan otomatis akan dimiliki oleh peserta didik. Maka dari itu tidak heran bagaimana melihat kisah-kisah orang yang gagal dalam proses pendidikannya tetapi sukses di masa depannya karena tidak semua peserta didik memiliki kemampuan dan passion yang sama. Sehingga mereka yang putus sekolah bahkan bisa lebih sukses dari orang yang berpendidikan karena mereka mampu menemukan potensi nya justru setelah keluar dari bangku sekolah.
Belum lagi akhir-akhir ini banyak isu mengenai pendidik yang mengeluh betapa banyaknya tugas mereka dalam mengawal jalannya pendidikan di instansi-instansi pendidikan dikarenakan urusan administrasi yang sangat berlebihan, sehingga membuat para pendidik atau guru tersita waktunya daripada harus memperhatikan peserta didiknya. Hal itu wajar terjadi karena pendidikan di Indonesia memang masih kaku dan kurang variatif dalam mewujudkan pendidikan yang konservatif. Standar pendidikan di Indonesia yang rendah menjadikan sebagian
besar warganya memiliki masalah dalam hidup dan bermasyarakat.
Akhirnya pemerintah harusnya belajar dari negara-negara maju seperti di Finlandia bahwa standar pendidikan yang tinggi awalnya dimulai dari SDM pendidik yang mumpuni juga, bagaimanapun itu pendidik atau guru merupakan individu yang harus memiliki kualitas dan unggul agar selanjutnya profesi guru benar-benar memiliki standar yang tinggi dan pastinya layak menjadi profesi idaman, karena balligu anni walau ayatan yang artinya sampaikanlah ilmu dari ku walau satu ayat.
3 responses to “ESENSI PENDIDIKAN”
-
MasyaaAllah
-
Salah satu Keutamaan guru saat ia menjadi perantara hidayah bagi anak didiknya. Pahala jariyah ma shaa Alloh
-
Masyaallah.. luar biasa
Leave a Reply